Hampir menjelang bulan Jun, bermakna cuti panjang untuk sekolah, dan lebih panjang untuk mahasiswa institut pengajian tinggi. Banyak kad-kad jemputan nikah yang diterima, senang kata memang penuh bulan 6 ni. Berhampiran, banyak terdengar suara-suara kecil keinginan para ikhwahku untuk menikah, dan yang masih berkira-kira untuk menikah tentang itu dan ini. Di bawah mungkin sedikit tips yang pasti! adalah dari orang yang masih belum mempraktikkannya, dan untuk dirinya sendiri dan juga orang-orang yang ingin memahami konsep yang dijelaskan oleh Rasulullah dalam memilih untuk menikah:
1. Harta
Tidak ada gunanya hidup bergelimpangan harta tanpa cinta. Harta dapat datang dan pergi setiap saat. "Cinta" yang sesat dan sesaat dapat diperoleh setiap saat, tapi cinta yang sejati tidak dapat dibeli dengan harta..
2. Perasaan Asmara
Rasa tertarik, simpati, naksir, yang merupakan asmara yang sering disalahertikan sebagai cinta. Asmara itu bukan cinta. Asmara dapat cepat berubah oleh rupa, harta, tempat dan keadaan. Asmara itu buta, tidak tahan lama dan tidak tahan uji. Cinta perlu diuji dalam suka dan duka dengan mata terbuka.
3. Rupa Saja
Kecantikan yang diluar memang indah, tapi dapat luntur termakan umur.
Utamakanlah kecantikan yang di dalam.
4. Rasa Iba
lba (rasa kasihan) memang baik dan harus ada dalam hidup kita, tapi tidak boleh menjadi dasar pernikahan. Kasihan dapat habis, tapi kasih tidak berkesudahan. Dasar pernikahan adalah kasih, bukan kasihan...
5. Untuk Kepuasan Sex Saja
Memang sex suci dan penting dalam hubungan suami - istri, namun tidak boleh menjadi tujuan utama dari pernikahan. Sex hanyalah salah satu bagian dari pernikahan. Orang yang hanya mengejar kenikmatan sex akan kecewa dan terjerat oleh kesusahan yang diciptakannya sendiri.
6. Paksaan Keluarga
Seorang anak harus patuh kepada keluarga, namun tidak boleh menyerah dalam hal nikah, kalau mereka memang salah dan anda benar. Berdoalah dan berikanlah penjelasan kepada mereka, jangan dengan kekerasan.
7. Desakan Usia
Bila usia sudah menjelang senja dan rakan-rakan sudah berpasangan, orang akan mulai gelisah (terutama pada wanita). Banyak orang akhimya "asal ada". Hindarilah tindakan tersebut. Sabarlah dan yakinilah bahwa Tuhan sudah menyediakan yang terbaik untuk anda.
8. Untuk Membalas Jasa
Orang yang telah berbuat baik perlu dibalas, tapi jangan dengan pernikahan.
1. Harta
Tidak ada gunanya hidup bergelimpangan harta tanpa cinta. Harta dapat datang dan pergi setiap saat. "Cinta" yang sesat dan sesaat dapat diperoleh setiap saat, tapi cinta yang sejati tidak dapat dibeli dengan harta..
2. Perasaan Asmara
Rasa tertarik, simpati, naksir, yang merupakan asmara yang sering disalahertikan sebagai cinta. Asmara itu bukan cinta. Asmara dapat cepat berubah oleh rupa, harta, tempat dan keadaan. Asmara itu buta, tidak tahan lama dan tidak tahan uji. Cinta perlu diuji dalam suka dan duka dengan mata terbuka.
3. Rupa Saja
Kecantikan yang diluar memang indah, tapi dapat luntur termakan umur.
Utamakanlah kecantikan yang di dalam.
4. Rasa Iba
lba (rasa kasihan) memang baik dan harus ada dalam hidup kita, tapi tidak boleh menjadi dasar pernikahan. Kasihan dapat habis, tapi kasih tidak berkesudahan. Dasar pernikahan adalah kasih, bukan kasihan...
5. Untuk Kepuasan Sex Saja
Memang sex suci dan penting dalam hubungan suami - istri, namun tidak boleh menjadi tujuan utama dari pernikahan. Sex hanyalah salah satu bagian dari pernikahan. Orang yang hanya mengejar kenikmatan sex akan kecewa dan terjerat oleh kesusahan yang diciptakannya sendiri.
6. Paksaan Keluarga
Seorang anak harus patuh kepada keluarga, namun tidak boleh menyerah dalam hal nikah, kalau mereka memang salah dan anda benar. Berdoalah dan berikanlah penjelasan kepada mereka, jangan dengan kekerasan.
7. Desakan Usia
Bila usia sudah menjelang senja dan rakan-rakan sudah berpasangan, orang akan mulai gelisah (terutama pada wanita). Banyak orang akhimya "asal ada". Hindarilah tindakan tersebut. Sabarlah dan yakinilah bahwa Tuhan sudah menyediakan yang terbaik untuk anda.
8. Untuk Membalas Jasa
Orang yang telah berbuat baik perlu dibalas, tapi jangan dengan pernikahan.
Salah satu hal lain yang tidak boleh dilupakan,
dan merupakan yang terpenting adalah jangan menikah tanpa pengertian dan persiapan dengan tindakan yang nyata.
Menikahlah menurut pola rencana Allah daripada salah dan mengundang derita, lebih baik tidak menikah.
Jika tidak diteguhkan oleh Allah. Karena Allahlah yang menciptakan manusia sepasang - sepasang.
Tanpa persetujuan Allah, tidak mungkin manusia dapat bersatu !
dan merupakan yang terpenting adalah jangan menikah tanpa pengertian dan persiapan dengan tindakan yang nyata.
Menikahlah menurut pola rencana Allah daripada salah dan mengundang derita, lebih baik tidak menikah.
Jika tidak diteguhkan oleh Allah. Karena Allahlah yang menciptakan manusia sepasang - sepasang.
Tanpa persetujuan Allah, tidak mungkin manusia dapat bersatu !
1 comments:
salam..
saya terpanggil untuk memberi komen dgn topik ni..
yer betul, semakin dekat dengan cuti yg pnjang ini, makin berderet jemputan kahwin dr rakan2 seperjuangan...
apa yg mnarik perhatian saya..betullah apa yg dikatakan..
apa sbb kita berkahwin, seringkali apa yg kita lihat, apabila shabat-shabat perjuangan kite mule melangkah kaki ke alam rumah tangga, kita sendiri terasa ingin mengikuti langkah mereka, tapi sedarkah kita, sbb apa kita berkahwin, bersediakah kita menghadapi liku-liku berumah tangga??
untuk petikan no.8..
untuk membalas jasa..
jgnlah kite korbankan diri kita semata-mata ingin membalas jasa atau memberi simpati pada mereka.melainkan telah ditakdirkan dia jodoh kita.. jika inginkan kepastian, istikharahlah pada Allah..minta petunjuk drNya..
berbuat baik amalan mulia, membalas budi juga amalan mulia, jika tidak mampu, Allah pasti akan membalas budi yg telah kita taburkan.. jgn paksakan diri kita memberi atau menerima...
mempunyai pasangan mmg lah diidamkan oleh semua org.. tapi..satu pesanan saya, slagi kita rasa, yg kita belum mampu untuk memikul tanggugjwb, bersabarlah dulu,kerana Allah lebih mengetahui.. dan apabila tiba masanya,kite akan mempunyai keluarga sendiri,...
Berusaha, Bersabar, Bertawakal..
Post a Comment